2024-12-06
Tenaga fotovoltaikPembangkit listrik adalah teknologi yang mengubah sinar matahari langsung menjadi energi listrik berdasarkan prinsip efek fotovoltaik.
Sistem fotovoltaik terdiri dari komponen penting berikut
1. Panel surya (modul): Ini adalah bagian inti dari sistem fotovoltaik, biasanya terdiri dari beberapa monomer sel surya. Monomer sel surya menggunakan efek fotovoltaik untuk secara langsung mengubah energi sinar matahari yang diterima menjadi energi listrik.
Sel surya silikon kristal: Ini adalah jenis sel surya yang paling umum, terdiri dari wafer silikon kristal dengan garis kisi logam di permukaan atas dan lapisan logam di permukaan bawah. Bagian atas sel biasanya ditutupi dengan film anti-reflektif untuk mengurangi hilangnya pantulan cahaya.
2. Inverter : Mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan panel surya menjadi arus bolak-balik (AC), karena rumah dan industri biasanya menggunakan arus bolak-balik. Selain itu, inverter juga bertugas melakukan sinkronisasi dengan jaringan listrik untuk memastikan tegangan dan fasa konsisten.
3. Pengontrol: Bertanggung jawab untuk mengelola keluaran daya sistem fotovoltaik, mencegah pengisian daya yang berlebihan dan pengosongan baterai yang berlebihan, serta memastikan pengoperasian sistem yang aman dan stabil.
4. Baterai: Dalam sistem fotovoltaik yang terhubung ke jaringan, baterai digunakan untuk menyimpan kelebihan energi listrik untuk digunakan ketika energi matahari tidak mencukupi. Jika tidak ada sambungan jaringan listrik, baterai diperlukan karena dapat menyimpan listrik untuk digunakan pada malam hari atau pada hari berawan.
5. Sistem braket: digunakan untuk memasang panel surya dan memastikan panel dapat menerima sinar matahari pada sudut terbaik.
Inti dari pembangkit listrik tenaga surya sebenarnya sangat sederhana, yaitu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Proses ini dicapai melalui "efek fotovoltaik".
Prinsip kerja utama:
1. Penyerapan foton: Ketika sinar matahari menyinari permukaan sel surya (biasanya terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon), bahan semikonduktor di dalam sel menyerap foton (partikel energi sinar matahari).
2. Pembentukan pasangan lubang elektron: Energi foton yang diserap menyebabkan elektron pada bahan semikonduktor melompat dari pita valensi ke pita konduksi, sehingga menghasilkan pasangan lubang elektron pada baterai. Elektron dan lubang ini merupakan pembawa muatan dan dapat menghantarkan listrik.
3. Medan listrik bawaan: Dalam sel surya, biasanya terdapat sambungan PN, yang merupakan antarmuka yang terdiri dari semikonduktor tipe-P dan semikonduktor tipe-N. Di persimpangan PN, medan listrik bawaan terbentuk karena difusi dan rekombinasi elektron dan lubang.
4. Pemisahan medan listrik pembawa muatan: Di bawah aksi medan listrik bawaan, pasangan lubang elektron yang dihasilkan akan dipisahkan. Elektron akan terdorong ke daerah semikonduktor tipe-N, sedangkan hole akan terdorong ke daerah semikonduktor tipe-P.
5. Pembentukan beda potensial: Akibat pemisahan elektron dan lubang, timbul beda potensial pada kedua sisi baterai, yaitu tegangan yang dihasilkan foto.
6. Pembangkitan arus: Ketika kedua kutub baterai dihubungkan melalui rangkaian luar, elektron akan mengalir dari semikonduktor tipe-N ke semikonduktor tipe-P melalui rangkaian membentuk arus.
7. Konversi menjadi energi listrik yang dapat digunakan: Elektron yang mengalir melalui bagian luar dapat memberi daya pada beban atau disimpan dalam baterai untuk digunakan nanti.
Singkatnya, pembangkit listrik fotovoltaik adalah proses mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, menggunakan sifat elektronik bahan semikonduktor untuk menghasilkan beda potensial dan arus di bawah cahaya, sehingga mencapai konversi energi. Teknologi ini tidak memerlukan bahan bakar dan tidak menghasilkan polusi. Ini adalah cara konversi energi yang bersih dan terbarukan.
Jika Anda tertarik dengan energi surya atau mempertimbangkan untuk memasang sistem energi surya, Anda dapat menghubungi kami.